Berdasarkan prinsip militer dalam membaca peta (KANAN dan ATAS), suatu lokasi dalam peta dapat ditentukan dengan koordinat grid. Jumlah digit yang dihasilkan akan berpengaruh pada hasil pencarian suatu point. Semakin banyak digit yang dihasilkan maka point akan semakin presisi, karna semakin sedikit digit yang dihasilkan maka semakin luas daerah yang dilingkupi. Hal ini sangat berguna saat kita harus menentukan suatu lokasi dengan tingkat ketepatan tinggi, seperti misalnya, titik penjemputan SAR dimana terdapat korban yang harus segera ditangani, titik penerjunan yang dekat dengan lokasi daerah musuh, titik pemboman yang dekat daerah kawan, dll.
a. Tanpa coordinate scale / protraktor. Menentukan grid tanpa protraktor / coordinate scale berdasarkan pada nomor garis grid utara-selatan yang ada pada tepi bawah peta. Pertama, baca garis grid utara-selatan ke arah kanan menuju point yang di cari, kedua, baca garis grid timur-barat ke arah atas menuju point yang di cari. Contoh : Kota Jepara pada peta TELUKBETUNG skala 1:250.000 series T503 sheet SB 48-7 EDITION-1 AMS cetakan tahun 1954 yang dibaca K2425
Gambar 4-11. Menentukan grid tanpa protraktor. |
b. Dengan Coordinate Scale. Dalam hal penggunaan coordinate scale / protraktor untuk menentukan grid koordinat, kita harus memastikan skala yang digunakan pada protraktor adalah skala yang sesuai dengan yang digunakan pada peta. Untuk menggunakan protraktor letakkan point nol-nol / zero-zero point pada sudut kiri bawah kotak grid dan jadikan garis horizontal skala mengarah ke atas dari garis grid timur-barat lalu geser ke arah kanan hingga garis vertikal skala menyentuh point koordinat yang di butuhkan.
Contoh: Kota Pantanpukuh pada peta MEULABOH skala 1:250.000 series T503 sheet NB 47-13 EDITION-1 AMS cetakan tahun 1954 yang dibaca LE263148
Gambar 4-12. Menentukan grid menggunakan protraktor |
Pertama-tama letakkan protraktor sejajar dengan garis grid / grid line. Lalu baca ke arah kanan, maka kita akan melihat bahwa titik 630 berada tepat pada garis grid LE 2 dimana artinya dapat kita baca 263 , selanjutnya baca ke arah atas, kita lihat titik 480 pada protraktor berada tepat pada area 1 di titik yang dicari, yang artinya dapat dibaca 148. Langkah terakhir, gabungkan hasil koordinat : LE263148
Gambar 4-13. Zero-zero point |
Catatan: Dalam menentukan koordinat grid, selalu perhatikan arah membaca grid, kode zona area, jarak point dengan grid line. Untuk point yang memiliki jumlah digit lebih dari empat, maka digit harus diberikan berurutan (latitude - longitude)
Terdapat dua sisi pada coordinate scale 1:50.000: vertikal dan horizontal. Sisi ini memiliki panjang 1.000 meter. Titik dimana kedua sisi bersinggungan adalah titik nol-nol / zero-zero point. Tiap-tiap sisi dibagi menjadi 10 bagian dimana setiap bagian mewakili jarak 100 meter yang ditandai dengan nomor dan garis, dan tiap-tiap segmen 100 meter dibagi menjadi 2 bagian yang mewakili 50 meter yang di tandai dengan garis pendek (gambar 4-18). Dengan menggunakan interpolasi, maka setiap bagian 50 meter dibagi menjadi lima bagian yang tiap-tiap bagiannya mewakili jarak 10 meter.
Gambar 4-14. 1:50.000 coordinating scale. |
Koordinat grid menggunakan metode penulisan yang bersambung tanpa spasi, tanda garis, tanda kurung, atau titik desimal. Oleh karena itu, saat harus menuliskan atau melaporkan koordinat menggunakan metode koordinat ini kita harus mengetahui dimana harus meletakkan pemisah yang tepat antara pembacaan KANAN dan ATAS. Sekali lagi, latihan harus dimaksimalkan, karna kesalahan penulisan koordinat dapat menyebabkan kesalahan baca yang dapat membahayakan.
Grid reference box (gambar 4-19) merupakan salah satu informasi marginal yang ada pada tiap-tiap sheet peta yang berisi langkah-langkah instruksi untuk menyatakan grid koordinat. Grid reference box dibagi menjadi dua bagian :
Gambar 4-15. Grid reference box |
a. Bagian sebelah kiri menampilkan diagram yang membagi zona ke dalam kotak area seluas 100.000 - 500.000 meter dan menerangkan identifikasi grid zone designation.
b. Bagian sebelah kanan menjelaskan panduan untuk memberikan koordinat pada suatu point.
Selain sistem koordinat geographis dan sistem koordinat grid militer, ada sistem koordinat lain :
a. British Grid. Di beberapa area british grid masih digunakan pada peta militer.
b. World Geographic Reference System (GEOREF). Sistem ini biasanya digunakan oleh angkatan udara.
Salam Juang...!
1 comments:
Mantab penjelasannya, tinggal kami praktekkan saja
Posting Komentar
ATTENTION :
Don't put useless URL..!!!
We hate spam, and we are not a spammer.
If you don't know what you have to say, better leave it empty...