Mengetahui dan menguasai ilmu navigasi darat merupakan hal yang krusial dalam kegiatan outdoor. Dengan kemampuan ini kita dapat menentukan lokasi kita atau suatu lokasi dengan akurat.
Di dalam kota, kita dapat dengan mudah mencari sebuah lokasi. Hal yang kita butuhkan hanya sebuah alamat rumah ; nama jalan, nomor rumah. Akan tetapi, menentukan dan mencari lokasi dalam suatu daerah yang tak dikenal dapat menjadi sebuah masalah. Untuk menanggulangi masalah ini, maka sebuah referensi yang tepat dan seragam telah dikembangkan.
Sistem koordinat geographis merupakan salah satu metode tertua yang masih digunakan untuk menentukan suatu lokasi. Dengan menggambarkan cincin lingkaran timur-barat yang mengelilingi bumi secara sejajar dengan garis ekuator, dan cincin lingkaran utara-selatan melintasi garis ekuator dengan sudut yang tepat dan berpusat di kutub, maka jaringan garis referensi akan terbentuk. Dan, lokasi setiap titik pada permukaan bumi dapat ditentukan.
Jarak antara titik utara atau selatan dengan ekuator disebut latitude. Garis melingkar yang mengelilingi bumi sejajar/pararel dengan garis ekuator disebut garis latitude pararel atau garis lintang.
Satu detik cincin yang mengelingi bola bumi melintasi garis latitude pada sudut yang tepat dan melintasi kutub dikenal dengan garis longitude meridian. Ada satu garis meridian yang di jadikan sebagai garis meridian primer dan melintasi kota Greenwich, Inggris yang dikenal Greenwich Meridian. Jarak antara garis timur atau barat dengan meridian primer disebut longitude atau garis bujur.
Meridian Primer dan Ekuator |
Garis Referensi |
Dalam koordinat geographis setiap lingkaran dibagi dengan 360 derajat, dan setiap satu derajat dibagi dengan 60 menit, dan setiap satu menit dibagi dengan 60 detik. Derajat disimbolkan dengan ° , menit dengan ′, dan detik dengan ″.
Nilai latitude dimulai dari 0° pada ekuator, garis lintang ini akan di berikan nomor berurutan hingga 90° di bagian utara dan selatan. Maka kutub utara akan berada pada 90° latitude utara dan kutub selatan berada pada 90° latitude selatan. Nilai latitude utara dan selatan dapat memiliki nilai penomoran yang sama, maka arah N / LU atau S / LS harus selalu diberikan.
Nilai longitude dimulai dari 0° pada meridian primer. Longitude diukur dari arah timur dan barat meridian primer mengelilingi bumi. Garis longitude timur meridian primer diberi nilai hingga 180° dan disebut longitude timur atau garis bujur timur. Dan garis longitude barat meridian primer diberi nilai hingga 180° dan disebut longitude barat atau garis bujur barat. Nilai arah E / BT atau W / BB harus selalu diberikan. Sedang garis yang berada pada titik tepat 180° dapat di beri nilai longitude timur atau longitude barat.
Nilai koordinat geographis dapat lebih bernilai jika kita dapat menggabungkannya dengan unit ukur yang lebih familiar. Pada titik mana pun di muka bumi, jarak satu derajat latitude berkisar 111 kilometer (69 mil), satu detik berkisar 30 meter (100 kaki). Sedang untuk longitude, meskipun pada daerah ekuator jarak satu derajat longitude berkisar 111 kilometer (69 mil), semakin ke arah utara atau selatan jarak itu akan berkurang hingga berjarak nol pada kutub. Sebagai contoh : satu detik longitude berkisar 30 meter (100 kaki) pada ekuator, namun di Washington satu detik longitude telah berubah menjadi 24 meter (78 kaki).
Gambar 4-4. Latitude dan longitude |
Koordinat geographis selalu ada dalam semua peta militer standar. Empat buah garis yang ada di tubuh peta adalah garis latitude dan longitude. Nilai dari tiap garis diberikan dalam format derajat dan menit.
Setelah garis lintang dan garis bujur telah digambarkan, maka interval geographis (sudut jarak antara garis yang bersinggungan) harus di tentukan. Bagi peta kebanyakan, peta dengan skala 1:25.000 intervalnya adalah 2'30". Dan untuk peta dengan skala 1:50.000 intervalnya adalah 5'00".
f. Ada beberapa negara yang membuat peta dengan nilai longitude yang tidak berdasarkan pada meridian primer yang melintasi Greenwich. Pada tabel 4-1 tampak meridian primer yang digunakan oleh beberapa negara. Saat peta ini digunakan, biasanya akan ada catatan dalam informasi marginal yang menyatakan perbedaan antara meridian primer yang biasa kita gunakan dengan yang ada di peta.
Amsterdam, Netherlands | 4° 53’01"E |
Athens, Greece | 23° 42’59"E |
Jakarta, Indonesia | 106° 48’28"E |
Bern, Switzerland | 7° 26’22"E |
Brussels, Belgium | 4° 22’06"E |
Copenhagen, Denmark | 12° 34’40"E |
Ferro (Hierro), Canary Islands | 17° 39’46"W |
Helsinki, Finland | 24° 53’17"E |
Istanbul, Turkey | 28° 58’50"E |
Lisbon, Portugal | 9° 07’55"W |
Madrid, Spain | 3° 41’15"W |
Oslo, Norway | 10° 43’23"E |
Paris, France | 2° 20’14"E |
Pulkovo, Russia | 30° 19’39"E |
Rome, Italy | 12° 27’08"E |
Stockholm, Sweden | 18° 03’30"E |
Tirane, Albania | 19° 46’45"E |
Tabel 4-1. Tabel meridian primer
Salam Juang...!
3 comments:
kaka izin mengkopi yaaa, buat pendidikan juga heehehe
@Mbah Gugel, Silakan di copy deh..
Trimakasih ya sudah mampir, hehehe...
izin untuk mempelajari
Posting Komentar
ATTENTION :
Don't put useless URL..!!!
We hate spam, and we are not a spammer.
If you don't know what you have to say, better leave it empty...